Bagi seorang ahli bedah saraf dalam menegakkan diagnosis
tumor otak adalah dengan mengetahui informasi jenis tumor, karakteristiknya,
lokasinya, batasnya, hubungannya dengan system ventrikel, dan hubungannya
dengan struktur vital otak misalnya sirrkulus willisi dan hipotalamus. Selain
itu juga diperlukan periksaan radiologist canggih yang invasive maupun non
invasive. Pemeriksaan non invasive mencakup ct scan dan mri bila perlu
diberikan kontras agar dapat mengetahui batas-batas tumor.Pemeriksaan invasive
seperti angiografi serebral yang dapat memberikan gambaran system pendarahan
tumor, dan hungannya dengan system pembuluh darah sirkulus willisy selain itu
dapat mengetahui hubungan massa tumor dengan vena otak dan sinus duramatrisnya
yang fital itu.
Untuk menegakkan diagnosis pada penderita yang dicurigai menderita tumor otak yaitu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik neurologik yang teliti, adapun pemeriksaan penunjang yang dapat membantu yaitu CT-Scan dan MRI. Dari anamnesis kita dapat mengetahui gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita yang mungkin sesuai dengan gejala-gejala yang telah diuraikan di atas. Misalnya ada tidaknya nyeri kepala, muntah dan kejang. Sedangkan melalui pemeriksaan fisik neurologik mungkin ditemukan adanya gejala seperti edema papil dan deficit lapangan pandang.
Untuk menegakkan diagnosis pada penderita yang dicurigai menderita tumor otak yaitu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik neurologik yang teliti, adapun pemeriksaan penunjang yang dapat membantu yaitu CT-Scan dan MRI. Dari anamnesis kita dapat mengetahui gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita yang mungkin sesuai dengan gejala-gejala yang telah diuraikan di atas. Misalnya ada tidaknya nyeri kepala, muntah dan kejang. Sedangkan melalui pemeriksaan fisik neurologik mungkin ditemukan adanya gejala seperti edema papil dan deficit lapangan pandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar